
Perbedaan 4 Ijazah UGM
Pada Mei 2025, kembali mencuat polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diperoleh dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Isu ini semakin memanas setelah pakar telematika, Roy Suryo, membandingkan ijazah Jokowi dengan tiga ijazah lainnya dari angkatan yang sama. Analisis Suryo mengungkapkan adanya perbedaan signifikan dalam posisi huruf dan logo pada ijazah Jokowi (nomor 1120) dibandingkan dengan tiga ijazah lain yang memiliki nomor lebih rendah, yakni 1115, 1116, dan 1117.
Perbandingan Ijazah Jokowi dengan Ijazah Lain
Roy Suryo dalam analisisnya menunjukkan adanya ketidakcocokan pada desain dan letak beberapa elemen penting pada ijazah Jokowi. Salah satu perbedaan yang menjadi sorotan adalah posisi huruf “Z” pada kata “IJAZAH” dan huruf “A” terakhir pada kata “SARJANA.” Pada ijazah milik Jokowi, kedua huruf tersebut terlihat lebih menonjol dan sedikit lebih terpisah dibandingkan dengan ijazah lain yang memiliki nomor 1115 hingga 1117. Dalam ijazah-ijazah lainnya, huruf tersebut lebih terintegrasi dengan logo Universitas Gadjah Mada. Menurut Roy Suryo, perbedaan ini menunjukkan bahwa desain ijazah Jokowi tidak identik dengan ijazah lain yang dikeluarkan pada masa yang sama, yang memicu dugaan adanya ketidaksesuaian atau bahkan pemalsuan.
Tanggapan Bareskrim Polri dan Puslabfor
Namun, meskipun ada analisis dari Roy Suryo, pihak Kepolisian Republik Indonesia melalui Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa ijazah milik Jokowi yang tercatat dengan nomor 1120 adalah asli dan tidak ditemukan indikasi pemalsuan. Puslabfor menjelaskan bahwa hasil verifikasi melalui berbagai metode ilmiah menunjukkan bahwa ijazah tersebut sesuai dengan dokumen asli yang dikeluarkan oleh UGM.
Roy Suryo pun tidak terima dengan hasil analisis dari Puslabfor. Dia menantang Puslabfor untuk lebih transparan dan melibatkan sampel ijazah yang jelas identitasnya, karena menurutnya perbandingan yang dilakukan oleh pihak kepolisian tidak menyeluruh. Suryo berpendapat bahwa hasil yang diperoleh tidak cukup untuk membuktikan keaslian ijazah tersebut secara meyakinkan.
Protes dan Seruan Uji Forensik yang Lebih Mendalam
Kontroversi mengenai keaslian ijazah Jokowi ini memicu protes dari berbagai kelompok, salah satunya adalah Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Mereka mendesak agar kasus ini segera dibawa ke ranah hukum untuk memperoleh kejelasan lebih lanjut mengenai keaslian dokumen yang bersangkutan. Advokat Ahmad Khozinudin, seorang tokoh yang dikenal aktif dalam menyuarakan masalah ini, menyatakan bahwa sekedar menunjukkan ijazah bukanlah solusi dari permasalahan ini. Dia menekankan pentingnya untuk dilakukan uji laboratorium forensik yang lebih mendalam guna memastikan apakah dokumen tersebut memang asli atau telah mengalami manipulasi.
Sikap Universitas Gadjah Mada (UGM)
Di sisi lain, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) tetap pada pendirian mereka bahwa ijazah yang dimiliki oleh Jokowi adalah asli dan dikeluarkan sesuai dengan prosedur yang berlaku. UGM juga menegaskan bahwa proses kelulusan dan penerbitan ijazah dilakukan melalui tahapan yang transparan dan sesuai dengan standar akademik yang ditetapkan oleh universitas tersebut. Meskipun demikian, pihak UGM meminta agar semua pihak menghormati proses verifikasi yang telah dilakukan dan menyerahkan permasalahan ini kepada pihak berwenang untuk penyelesaian lebih lanjut.
Dampak Polemik terhadap Kepercayaan Publik
Polemik ini bukan hanya menimbulkan perdebatan mengenai keaslian ijazah Jokowi, tetapi juga mencerminkan pentingnya transparansi dalam proses verifikasi dokumen akademik. Masyarakat semakin menuntut adanya bukti yang lebih jelas dan ilmiah mengenai keaslian dokumen yang dimiliki oleh pejabat negara. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan ilmiah yang objektif serta mekanisme hukum yang transparan untuk memastikan bahwa setiap dokumen yang diterbitkan oleh institusi pendidikan atau lembaga negara memiliki integritas yang tidak diragukan lagi.
Sebagai masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kejelasan dan akuntabilitas publik, kita perlu menunggu perkembangan selanjutnya dari kasus ini. Apakah uji forensik yang lebih mendalam akan dilakukan? Apakah pihak-pihak yang terlibat akan memberikan bukti yang lebih kuat? Semua pertanyaan ini hanya bisa terjawab melalui proses hukum yang fair dan transparan.
Kesimpulan
Polemik tentang keaslian ijazah Jokowi adalah isu yang mempengaruhi bukan hanya persoalan pribadi, tetapi juga kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan dan pemerintahan. Kejelasan dalam verifikasi dokumen akademik dan bukti-bukti ilmiah yang transparan akan menjadi kunci dalam menyelesaikan polemik ini. Semoga melalui proses yang objektif dan adil, kebenaran dapat terungkap dan tidak menambah keresahan di masyarakat.
Sebagai masyarakat, kita juga harus lebih kritis terhadap setiap informasi yang beredar dan terus mendukung upaya untuk memperkuat transparansi serta akuntabilitas di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan pemerintahan.
Author : Cakrawan Nusantara X Harum108